BIODIVERSITAS
A. Pendahuluan
Kekayaan
spesies flora dan fauna Indonesia yang luar biasa tidak henti-hentinya
mengundang perhatian dan kekaguman berbagai pihak di Indonesia dan di seluruh
dunia. BAPPENAS (2003) mencatat tidak kurang dari 515 spesies mamalia
(terbanyak di dunia), 1531 spesies burung (keempat terbanyak), 270 spesies
amfibia (kelima terbanyak), 600 spesies reptilia (ketiga terbanyak), 1600
spesies kupu-kupu (terbanyak) dan 20.000 spesies tumbuhan berbunga (ketujuh
terbanyak) menghuni habitat-habitat daratan dan perairan di kepulauan nusantara
yang luas ini. Data terkini mengenai
jumlah burung Indonesia telah dikompilasi ulang oleh Sukmantoro et al. (2007),
yakni sejumlah 1.598 spesies. Untuk mamalia, data juga telah direvisi menjadi
704 spesies (Maryanto et al. 2007). Sementara itu, data spesies-spesies invertebrata
lain, ikan, moluska dan terumbu karang belum terdata secara rinci.
Disayangkan bahwa perhatian dan kekaguman itu
tidak selalu membuahkan hal-hal yang positif bagi spesies- spesies tersebut.
Kenyataannya, yang seringkali terjadi
justru eksploitasi yang tidak rasional yang berujung pada terancamnya
keberadaan spesies di alam. Pemanenan tumbuhan dan satwa (perburuan) untuk diperdagangkan
merupakan salah satu praktik yang sudah lama berlangsung. Juga, pembukaan lahan
hutan untuk berbagai kepentingan lain merupakan penyumbang yang besar terhadap
penurunan populasi bahkan kepunahan spesies.
Dalam tiga dekade terakhir semakin banyak
satwa Indonesia yang masuk ke dalam daftar ‘terancam punah’ dari IUCN. Selain itu, banyak pula yang dimasukkan ke
dalam daftar Apendiks CITES. Sesungguhnya pemerintah Indonesia, bahkan sejak
jaman pemerintahan Belanda, telah menyadari bahwa beberapa jenis satwa
dikhawatirkan akan punah, sehingga memberikan status perlindungan kepada
jenis-jenis satwa tertentu.
Noerdjito dan Maryanto (2001) yang telah
menyunting buku ”Jenis-Jenis yang Dilindungi Perundang- Undangan Indonesia”
mencantumkan daftar panjang dari flora dan fauna Indonesia yang dilindungi
hukum berdasarkan berbagai peraturan perundang-undangan sejak jaman Belanda
sampai tahun 1999. Daftar tersebut mencakup 130 jenis mamalia, 390 jenis burung,
48 jenis reptilia, 8 jenis ikan, 19 jenis serangga, 12 jenis moluska, 9 jenis
krustasea dan satwa lainnya, dan 110 jenis tumbuhan.
Keanekaragaman hayati
(biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan
variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati
melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan
sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen,
tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman
hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.
B.
Isi dan Pembahasan
1.
Pengertian Biodiversitas, Manfaat, Tujuan Dan Ruang Lingkup
1.1
Pengertian Biodiversitas dan Tingkatanya
Keanekaragaman hayati
(biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan
variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati
melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan
sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen,
tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman
hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.
Berdasarkan hal tersebut, para pakar
membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan,
yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem.
1. Keanekaragaman gen
Gen atau plasma nuftah adalah
substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom.
Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan
terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun
tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Makhluk hidup satu
spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda.
Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat perbedaan. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen.
Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui
pada makhluk hidup dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman
tingkat gen ini misalnya, tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah
yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna. Atau perbedaan apa pun
yang ditemui pada sesama ayam petelor dalam satu kandang.
2. Keanekaragaman
jenis
Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui
pada makhluk hidup antar jenis atau antar spesies. Perbedaan antar
spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah
diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies (keanekaragaman
gen). Contohnya, dalam keluarga kacang-kacangan dikenal kacang tanah, kacang
buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis
kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara
mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang,
kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda. Contoh lainnya
terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang, dan juga pada
pohon palem.
3. Keanekaragaman
ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau
interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup
lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu lingkungan
tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni
oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut
akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan.
Perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan
jenis makhluk hidup (biotik) yang
dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Komponen biotik dan
abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai kualitas
maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi ini akan
menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Contoh ekosistem adalah: hutan hujan
tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang,
air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Jadi keanekaragaman ekosistem adalah segala perbedaan yang terdapat
antar ekosistem. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya
keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies). Contoh keanekaragaman
hayati tingkat ekosistem misalnya: pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai,
pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan
baik di daerah dataran rendah.
Simpulannya adalah, keanekaragaman gen
menyebabkan munculnya keanekaragaman species, dan akhirnya menyebabkan
munculnya keanekaragaman ekosistem. Itu semua disebut keanekaragaman hayati.
1.2 Manfaat Biodiversitas
Manfaat keanekaragaman hayati (
Biodiversitas ) antara lain sebagai berikut :
Ø Merupakan sumber kehidupan,
penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensi sebagaii
sumber pangan, papan, sandang, obat – obatan serta kebutuhan hidup yang lain.
Ø Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ø Mengembangkan sosial budaya umat
manusia.
Ø Membangkitkan nuansa keindahan yang
merefleksikan penciptanya.
0 Response to "Materi Sains I"
Posting Komentar