BIODIVERSITAS
2.
Biogeografi Dan Keanekaragaman Di Indonesia
2.1. Keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan karakteristik wilayahnya
Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 60 LU – 110 LS dan 950 BT –
1410 BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis karena terdapat di
antara 23½0 LU dan 23½0 LS, ciri-ciri daerah tropis antara lain memiliki
temperatur udara cukup tinggi, yaitu 26 0C – 28 0C, curah hujan pun cukup
tinggi, yaitu 700 – 7.000 mm/tahun dan tanahnya subur karena proses pelapukan
batuan cukup cepat. Untuk kekayaan hewan, Indonesia memiliki jumlah keragaman
yang tinggi dibandingkan negara-negara lain. Hewan mamalia menduduki peringkat
pertama di dunia hampir mencapai 515 jenis, 125 jenis diantaranya endemik,
artinya tidak diketemukan di daerah lain. Peringkat kedua diduduki oleh
kupu-kupu meliputi 151 jenis. Reptil menduduki peringkat tiga dunia, lebih dari
600 jenis. Sedangkan, burung menduduki peringkat keempat yang mencapai 1519
jenis dan 420 jenis bersifat endemik. Peringkat kelima diduduki oleh amfibi
meliputi hampir 270 jenis.
Beberapa
hewan endemik di Indonesia
2.2
Keanekaragaman Hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya (biogeografi)
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup
tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang amat
kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran
makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti
ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi
cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.
Garis
Wallace dan garis Webber membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian
a.
Penyebaran hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred
Russell Wallace dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang
khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub.
2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan
yang khas, seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorila.
3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian
barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
4) Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan
Indonesia bagian timur. Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti
kanguru.
5) Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas
meliputi, binatang pengerat besar, yaitu berang-berang.
6) Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika
Selatan, hewan yang khas meliputi kera dan tapir.
Letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah
zoogeografi, yaitu oriental dan Australia. Yang termasuk daerah zoogeografi
oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan bagian timur termasuk daerah
zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya, Indonesia bagian barat menyatu
dengan benua Asia dan Indonesia timur menyatu dengan benua Australia. Sehingga
tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia barat
mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan
tumbuhan di Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada di
daerah biografi benua Australia.
b. Persebaran tumbuhan
2.3.Keanekaragaman Hayati Indonesia bersadarkan
Sistem Perairan
Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a. Ekosistem air tawar
Mempunyai ciri-ciri salinitas atau kadar garam rendah,
variasi suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya
aliran air (ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca.
Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar
dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari
yang mencapai dasar.
2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar.
3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.
2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar.
3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air
tawar memiliki karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu
mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar
sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung,
ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya memiliki
ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang
secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis.
Gambar
yang menunjukkan pembagian daerah ekosistem air tawar berdasarkan intensitas
cahaya yang diterima
b.
Ekosistem air laut
Adanya hempasan gelombang air laut maka di
daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan
pasir, dan jika menuju ke darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi
beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut:
Ø
Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna,
Spinifex litorus, Ipomoea pescaprae, Pandanus
tectorius.
Ø
Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas,
misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp.
Ø
Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora
(bakau), dan Acanthus.
Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai
berikut.
Ø
Salinitas tinggi terutama di daerah tropis,
sedangkan di daerah dingin cukup rendah.
Ø
Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca.
Ø
Arus laut yang selalu berputar timbul karena
perbedaan temperatur dan perputaran bumi.
Ø
Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air
permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi dengan suhu air di bagian bawahnya
sehingga air permukaan tidak dapat bercampur dengan air di lapisan bawah. Batas
antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin.
Secara fisik habitat air laut terbagi atas 4 zona, sebagai
berikut.
1) Litoral, yaitu yang berbatasan dengan darat.
2) Netrik, yaitu kedalaman sampai 200 meter.
3) Batial, yaitu kedalaman 200 meter hingga 2000 meter.
4) Abisal, yaitu kedalaman 2000 meter lebih.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air
laut memiliki karakteristik tertentu, seperti hewan dan tumbuhan tingkat rendah
memiliki tekanan osmosis sel kirakira sama dengan tekanan osmosis air laut maka
itu adaptasinya tidak terlalu sulit. Sedangkan, hewan bersel banyak, misalnya
ikan, cara adaptasi yang dilakukan dengan cara melakukan banyak minum, sedikit
mengeluarkan urin, pengeluaran air dilakukan secara osmosis, sedangkan garam
mineral dikeluarkan secara aktif melalui insang.
0 Response to "Materi Sains II"
Posting Komentar